Leli Nurul Aliyah
Saat itu, di ruang kursus bahasa, tahun 2020. Aku mengenal Mbak Nurul ini saat kita duduk bersebelahan (atau dia di depanku ya?) Ah. Aku pengingat yang cukup buruk. Aku lupa bagaimana pertama kali kita kenal. Apakah kamu yang menyapaku lebih dulu, atau aku yang menanyakan namanya. Yang aku ingat, Mbak Nurul ini lahir di tahun di mana peristiwa besar terjadi (dia menyebutnya begitu). Dia suka topik-topik politik, suka mencari tahu dan belajar hal baru, bisa segala hal. Genteng bolong? Bisa. Keran bocor? eazyyy. Toren bermasalah? Ah, oke. Nyawah? Ahlinya. Momong anak-anak lucu? Yah, tentu saja. Dia juga diam-diam suka membaca buku, baca gepeng, dan tentu saja, fan girling (kalau ini terang-terangan sih). Seringkali kita kyaaa kyaaa kalau lagi bahas Freya. Tapi aku nggak paham kalau kamu, Ira, dan Arum bahas-bahas gepeng atau drama yang tidak aku tonton. Biasanya kita nyambung kalau lagi memaki-maki rezim dan bahas tentang isu mental.☺ Jujur, awal kita kenal justru nggak begitu aku i...